Home Film & Musik Berita Film dan Musik

Bioskop Segera Dibuka meski WHO Rilis Corona Bisa Tertular dalam Ruangan

DIS | Insertlive
Selasa, 08 Sep 2020 19:04 WIB
Bioskop Segera Dibuka meski WHO Rilis Penyebaran Corona dalam Ruangan/Foto: Unsplash
Jakarta, Insertlive -

Kabarnya, bioskop di DKI Jakarta akan segera dibuka pada 10 September mendatang.

Mengutip CNBC, Dinas Pariwisaya dan Ekonomi Kreatf (Disparekraf) DKI Jakarta rupanya telah menerima proposal izin beroperasi tiga pengelola bioskop yaitu XXI, CGV, dan Cinemapolis.

Bahkan, XXI telah melalui proses kajian Pemprov DKI Jakarta dan hanya tinggal menunggu waktu persetujuan surat keputusan (SK).


"SK belum turun, Senin minggu lalu (31/8) proposal sudah masuk, kemarin Senin disidangkan bersama kominfo, pariwisata, terutama XXI sudah selesai, dilakukan per grup, setelah itu CGV, dan Cinemapolis. Mudah-mudahan minggu depan (bisa keluar SK)," ujar Ketua Gabungan Pengelola Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) Djonny Syafruddin kepada CNBC Indonesia, Selasa (8/9).

"Semua nggak pasti, pemerintah sudah pontang-panting hasilnya merah juga, kita kasih kesempatan dulu, sabar lah," sambungnya.

Hal ini tentu menjadi kontroversi di ranah publik. Pasalnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi mengungkapkan bahwa virus corona bisa bertahan di udara pada kondisi ruangan tertutup dan dipadati oleh banyak orang.

"Beberapa kasus penularan yang terjadi dalam kerumunan di ruangan tertutup (indoor) menunjukkan kemungkinan penularan aerosol, dikombinasikan dengan penularan droplet, sebagai contoh, dalam paduan suara, di restoran, dan kelas kebugaran," tulisan dari WHO, dikutip dari CNN.

Sayangnya, hal itu justru mendapat kritikan dari sejumlah ilmuwan yang meminta WHO untuk meninjau kembali soal penelitian terkait penularan virus corona lewat udara atau airborne dengan merevisi pedoman awalnya.

Lalu, WHO pun langsung menuliskan bahwa orang-orang yang tidak memiliki gejala juga bisa menyebarkan virus corona.

"Orang yang terinfeksi dapat menularkan virus baik ketika mereka memiliki gejala maupun ketika mereka tidak memiliki gejala," tulis pedoman baru WHO.

Aerosol sendiri merupakan percikan pernapasan yang sangat kecil sehingga dapat bertahan di udara. Dalam penjelasannya, WHO mengatakan penularan virus Corona lewat udara mungkin menggambarkan wabah COVID-19 yang terjadi di beberapa ruangan tertutup, seperti restoran, klub malam, tempat ibadah, atau tempat kerja di mana banyak orang berteriak, berbicara, atau bernyanyi, termasuk dalam bioskop.

Kini, semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa di ruang tertutup yang padat, virus dapat tetap bertahan di udara selama berjam-jam dan menginfeksi orang lain, dan bahkan dapat menggambarkan apa yang terjadi pada peristiwa 'super-spreader'.

Meski begitu, WHO masih menekankan rute penularan terbanyak terjadi lewat droplet atau percikan yang keluar saat batuk atau bersin dari seseorang yang terinfeksi dan melalui kontak dengan permukaan yang terkontaminasi juga disebut fomite.

"Menghindari tempat ramai, kontak dekat, dan ruang tertutup dengan ventilasi yang buruk, rumah dan kantor harus memastikan ventilasi yang baik," tegas WHO.

Oleh karena itu, langkah pemerintah untuk membuka bioskop masih menjadi pemberitaan yang menuai kontroversi walau belum dijelaskan secara pasti soal alasan pembukaan bioskop.



(dis/syf)

VIDEO TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
FOTO TERKAIT
POPULER
DETIKNETWORK