'No Time to Die' Buat Sejarah Lagi, Makin Banyak Aktris Wanita Kulit Hitam

DIS | Insertlive
Rabu, 08 Apr 2020 22:08 WIB
Film No Time to Die terbaru ubah anggapan pemeran wanita di aksi James Bond sebagai objek seksual. Foto: (dok. imdb.)
Jakarta, Insertlive - Aksi James Bond kerap disandingkan dengan para perempuan cantik. Termasuk dalam aksi James Bond pada laga terbarunya di film No Time to Die.

Cerita tentang aksi James Bond sebagai agen mata-mata profesional ini turut berkembang sesuai era #MeToo dengan mengubah pandangan representasi perempuan.

Diungkapkan oleh Phoebe Waller-Bridge, penulis skenario film James Bond, pada film terbarunya, film ini akan memperlihatkan bagaimana James memperlakukan wanita.

ADVERTISEMENT

"Nantinya, di film ini akan memperlihatkan ketika James Bond memperlakukan para wanita," ujar Phoebe, dikutip dari Comicbook.

IKUTI QUIZ
Foto: James Bond 'No Time To Die'


Melihat trailer film No Time to Die sendiri, terlihat banyak perempuan yang ambil bagian dalam film tersebut. Terutama dengan kehadiran para wanita berkulit hitam, Naomie Harris juga Lashana Lynch sebagai sejarah baru di film James Bond.

"Memang ada banyak pembicaraan soal hal ini, apakah nantinya James Bond relevan atau tidak? Tapi, aku pikir Bond kini benar-benar relevan," sambungnya.

Film No Time to Die sendiri menjadi aksi terakhir Daniel Craig sebagai James Bond. Film ini dijadwalkan rilis di awal April 2020 ini. Sayangnya, film ini harus mundur karena pandemi corona yang meluas.


Harris sendiri sudah lama terlibat dalam Bond era Craig. Dengan hadirnya mata-mata Lashana sebagai agen anyar di film baru Bond, maka aktris kulit hitam makin banyak di proyek tersebut.

Film Bond sebelum-sebelumnya tak pernah melakukan hal ini. Bahkan karakter Miss Moneypenny yang diperankan Naomie Harris, pada Bond sebelumnya selalu kulit putih.  (dis/dis)
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER