Wagub Jabar Kritik Film Livi Zheng 'The Santri'

Jakarta, Insertlive - Film terbaru karya Livi Zheng, The Santri, menuai kritikan dari beberapa pihak. Setelah mendapat reaksi dari Ketua Umum Front Santri Indonesia (FSI), Hanif Alathas, kini film tersebut mendapat kritik dari Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum.
"Saya melihat trailer film The Santri di YouTube, saya merasa keberatan," kata Uu kepada wartawan (17/9) seperti dilansir Detik.com.
Uu mengaku telah menyaksikan cuplikan film terbaru Living Zheng tersebut di media sosial. Beberapa adegan dalam film tersebut dinilai Uu tidak mencerminkan tuntunan Islam, seperti berpacaran dan kedekatan fisik antara pria dan wanita.
"Santri tidak seperti di film itu, pacaran, begitu dekat antara laki dan perempuan," kata Uu yang kini didaulat menjadi Panglima Santri Jabar itu.
Wagub yang menjabat sejak 2018 ini juga menyikapi sikap toleransi dalam film tersebut yang menurutnya sudah kelewatan. Uu khawatir dengan penilaian masyarakat awam tentang kehidupan santri yang sebenarnya.
"Kalau toleransi memberi makanan, itu hal biasa. Tapi tak usah santri masuk ke gereja. Itu kan murtad," ungkap Uu.
Menurut Uu, Santri merupakan calon ulama sehingga harus menjalani kehidupan yang benar sesuai tuntutan Islam. Mantan Bupati Tasikmalaya itu berharap film itu tidak ditayangkan ke masyarakat kalau tak ada perbaikan dalam jalan ceritanya.
(yoa/fik)
"Saya melihat trailer film The Santri di YouTube, saya merasa keberatan," kata Uu kepada wartawan (17/9) seperti dilansir Detik.com.
Uu mengaku telah menyaksikan cuplikan film terbaru Living Zheng tersebut di media sosial. Beberapa adegan dalam film tersebut dinilai Uu tidak mencerminkan tuntunan Islam, seperti berpacaran dan kedekatan fisik antara pria dan wanita.
"Santri tidak seperti di film itu, pacaran, begitu dekat antara laki dan perempuan," kata Uu yang kini didaulat menjadi Panglima Santri Jabar itu.
Wagub yang menjabat sejak 2018 ini juga menyikapi sikap toleransi dalam film tersebut yang menurutnya sudah kelewatan. Uu khawatir dengan penilaian masyarakat awam tentang kehidupan santri yang sebenarnya.
"Kalau toleransi memberi makanan, itu hal biasa. Tapi tak usah santri masuk ke gereja. Itu kan murtad," ungkap Uu.
Menurut Uu, Santri merupakan calon ulama sehingga harus menjalani kehidupan yang benar sesuai tuntutan Islam. Mantan Bupati Tasikmalaya itu berharap film itu tidak ditayangkan ke masyarakat kalau tak ada perbaikan dalam jalan ceritanya.
ADVERTISEMENT
(yoa/fik)
ARTIKEL TERKAIT
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS
Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
TERKAIT
POPULER