5 Persamaan Film 'Bumi Manusia' dan 'Perburuan' yang Rilis 15 Agustus

Achmad Abdillah | Insertlive
Senin, 12 Aug 2019 16:35 WIB
Film Bumi Manusia dan Perburuan akan tayang pada tanggal yang sama. Berikut persamaan kedua film yang diangkat dari novel Pramoedya Ananta Toer. Adipati Dolken dan Iqbaal Ramadhan/Foto: Insertlive
Jakarta, Insertlive - Dua film Indonesia garapan rumah produksi Falcon Pictures, Bumi Manusia dan Perburuan, bakal tayang secara bersamaan pekan ini, tepatnya pada Kamis (15/8).


Pihak Falcon mengaku memiliki alasan tersendiri mengenai tanggal rilis dua film Indonesia yang bersamaan ini. Mereka mengatakan, ingin merayakan karya Pramoedya di bulan kemerdekaan Indonesia. 

Merilis Bumi Manusia dan Perburuan di saat yang bersamaan, Falcon menganggap bahwa masing-masing film mempunyai kekuatan dan jalan cerita yang berbeda.

ADVERTISEMENT

Selain itu, ternyata ada beberapa kesamaan lainnya tentang dua film tersebut, apa saja? simak selengkapnya di slide selanjutnya.

Pramoedya Ananta Toer dikenal sebagai sastrawan ternama Tanah Air. Karya-karyanya telah banyak beredar tidak hanya di Indonesia, tetapi juga mancanegara.

Karya Pramoedya yang paling tenar, yakni Bumi Manusia dan Perburuan sekarang diangkat ke layar lebar.

Bumi Manusia merupakan novel karya Pramoedya pada tahun 1980. Sementara Perburuan diterbitkan pertama kali 30 tahun sebelumnya, tepatnya pada tahun 1950.

Keduanya sama-sama ditulis Pram saat tengah mendekam di balik jeruji besi. Rumah produksi Falcon Pictures dapat dibilang beruntung berkesempatan mengangkat dua novel milik pengarang hebat Pramoedya Ananta Toer. Pasalnya, sebelumnya juga sempat tersiar kabar bahwa rumah produksi lain akan memfilmkannya, tapi hal itu urung terjadi.

Salah satu kendalanya yakni penolakan dari pihak keluarga karena wasiat dari Pram.

Falcon Pictures sebelumnya mengaku hanya mengincar satu novel untuk difilmkan. Namun tak disangka, pihak keluarga justru menawarkan Bumi Manusia dan Perburuan. Berbeda genre dan latar, film Bumi Manusia dan Perburuan sebenarnya memiliki ruh yang sama, yakni perjuangan. Bumi Manusia berlatar masa penjajahan Belanda, sementara Perburuan berlatar masa penjajahan Jepang.

Minke yang diperankan Iqbaal berjuang melawan ketidakadilan yang dialaminya sebagai seorang pribumi. Lalu, Adipati Dolken yang memerankan Hardo harus berjuang demi bangsa melawan penjajah pada saat itu.

Hanung Bramantyo dipercaya menjadi sutradara film Bumi Manusia dan Richard Oh menyutradarai film Perburuan.

Hanung dikenal telah menyutradarai banyak sekali film-film berkualitas, seperti Get Merried, Ayat-ayat Cinta, dan banyak lainnya. Sementara Richard Oh, merupakan tokoh sastra berprestasi yang juga ahli dibidang sineas film. Dua pemain utama pria dari masing-masing film tentunya sudah tak asing lagi di mata masyarakat Indonesia, terlebih bagi penonton setia film Indonesia.

Adipati Dolken dan Iqbaal Ramadhan memang merupakan aktor berbakat Tanah Air. Keduanya juga telah cukup lama menghiasi dunia hiburan di Indonesia.

Iqbaal akan berperan sebagai Minke di Bumi Manusia dan Adipati memeranka Hardo di Perburuan.

Mereka tampaknya siap bersaing dalam film yang akan tayang di tanggal yang sama tesebut.  

Informasi menarik lainnya dari kedua aktor ini adalah mereka sempat dikabarkan menjalin hubungan dengan satu wanita yang sama, yakni Vanesha Prescilla.

Kira-kira siapa yang terbaik?

(aca/syf)
1 / 6
Loading
Loading
ARTIKEL TERKAIT
detikNetwork
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
BACA JUGA
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER