5 Film Terbaik Nicholas Saputra Selain AADC

Yogi Alfian | Insertlive
Rabu, 10 Jul 2019 13:35 WIB
Apa saja sih film terbaik Nicholas Saputra? Instagram/renfelany
Jakarta, Insertlive - Nicholas Saputra adalah seorang aktor Indonesia berdarah Jawa dan Jerman. Nama Nico, sapaan akrab Nicholas Saputra, mulai dikenal setelah membintangi film Ada Apa Dengan Cinta? (AADC) pada tahun 2002 sebagai Rangga.

Nico terkenal sebagai aktor yang selektif dalam memilih peran yang akan dibintangi. Berbagai film yang menarik perhatian dan pujian dibintangi aktor berusia 35 tahun ini. Beberapa film yang dibintanginya juga diakui di mancanegara. Nico juga berhasil meraih Piala Citra sebagai Pemeran Utama Pria Terbaik pada Festival Film Indonesia 2005.

Berikut Insertlive sajikan beberapa film terpopuler yang diperani Nico selain AADC khusus untuk Insertizen:

ADVERTISEMENT



Di film Janji JoniNicholas Saputra berperan sebagai seorang pengantar roll film antar bioskop bernama Joni. Joni melakukan pekerjaan tersebut dengan senang hati dan selalu tepat waktu. Joni sangat mencintai pekerjaannya yang sering dianggap sebelah mata.

Pada suatu hari, Joni tak sengaja bertemu dengan seorang wanita cantik bernama Angelique yang diperankan Mariana Renata. Sayangnya, dalam pertemuan pertamanya Angelique tak menyebutkan namanya. Ia menyampaikan bahwa ia akan memberitahu namanya jika Joni mengantarkan roll film tepat waktu.

Ketika tawaran tersebut Joni terima, ia malah mendapat banyak peristiwa yang membuatnya harus berpacu dengan waktu saat mengantar roll film. Kejadian tak terduga membuatnya hampir terlambat.

Janji Joni adalah film drama komedi yang ditulis dan disutradarai oleh Joko Anwar. Pada 2005, Nicholas Saputra berhasil menjadi aktor pria terfavorit MTV Indonesia Movie Awards 2005. Dalam film GieNicholas Saputra berperan sebagai tokoh bernama Soe Hok Gie. Film Gie diangkat dari buku Catatan Seorang Demonstran yang juga karya dari Soe Hok Gie sendiri. Gie digarap oleh sutradara Riri Riza.

Soe Hok Gie adalah seorang pemuda yang dibesarkan di sebuah keluarga keturunan Tionghoa. Sejak remaja, Hok Gie sudah mengembangkan minat terhadap konsep-konsep idealis yang dipaparkan oleh intelek-intelek kelas dunia.

Sebagai seorang demonstran yang sangat idealis, Soe Hok Gie dikenal sangat kritis. Ia mengkritik sejumlah kebijakan pemerintah. Dia menilai pemerintah membiarkan kondisi ekonomi Indonesia semakin terpuruk.

Pada Festival Film Indonesia 2005, Gie memenangkan tiga penghargaan, masing-masing dalam kategori Film Terbaik, Aktor Terbaik (Nicholas Saputra), dan Penata Sinematografi Terbaik (Yudi Datau). 3 Hari Untuk Selamanya bercerita tentang dua orang saudara sepupu yakni Yusuf (Nicholas Saputra) dan Ambar (Andini Wirasati) yang sedang menempuh perjalanan dari Jakarta ke Yogyakarta dengan sebuah mobil. Perjalanan yang seharusnya hanya ditempuh dalam waktu setengah hari, berubah menjadi tiga hari karena beberapa hal.

Yusuf dan Ambar adalah dua orang yang sifatnya jauh berbeda. Yusuf adalah seorang pemuda cerdas, sopan, malu-malu, tetapi ingin melakukan hal yang menarik berdasarkan versinya. Sementara Ambar adalah wanita yang berjiwa bebas, impulsif, tetapi sering dilema dan pesimis terhadap hidup.

Dalam perjalanannya menuju Yogyakarta, Yusuf dan Ambar mendapat kisah menarik tentang persahabatan, mengambil keputusan, cinta, harapan, kematian, dan takdir. Perjalanan tiga hari itu membuat mereka menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

3 Hari Untuk Selamanya rilis pada tahun 2007. Film ini disutradarai oleh Riri Riza. Setelah film Ada Apa Dengan Cinta pada tahun 2002, Nicholas Saputra dan Dian Satrowardoyo kembali dipertemukan pada film 3 Doa 3 Cinta. Film ini ditulis dan disutradarai Nurman Hakim.

3 Doa 3 Cinta menceritakan tentang tiga sahabat yakni Huda, Rian dan Syahid, tiga remaja yang tinggal di pesantren di sebuah kota kecil yang terletak di daerah Jawa Tengah. Ketiganya memiliki rencana hidup masing-masing setelah lulus dari pesantren dan SMA.

Huda (Nicholas Saputra), ingin mencari ibunya yang kabarnya berada di suatu tempat di Jakarta. Rian (Yoga Pratama) santri dari suatu kota besar. Dia mendapatkan sebuah kado berupa kamera saat ulang tahunnya. Sedangkan Syahid (Yoga Bagus), berasal dari keluarga miskin. Ayahnya sakit keras.

Hingga akhirnya waktu membuat Huda bertemu dengan Dona Satelit (Dian Sastrowardoyo) seorang penyanyi dangdut pemula yang sangat seksi ketika di panggung dan terobsesi menjadi bintang terkenal di Jakarta. Di antara mereka tertanam benih-benih asmara. What They Don't Talk About When They Talk About Love menceritakan tentang Fitri (Ayushita), seorang perempuan yang tidak bisa melihat sejak lahir. Fitri kemudian jatuh cinta dengan dokter hantu yang tinggal di sekitar kolam renang di halaman belakang sekolahnya.

Ternyata, sang dokter hantu tersebut tak lain tak bukan hanyalah seorang pria tuli berusia 30 tahun bernama Edo (Nicholas Saputra). Mungkin, jika Fitri dapat melihat, ia sudah jatuh cinta dengan Edo sejak lama.

What They Don't Talk About When They Talk About Love rilis pada 2013, film ini disutradarai oleh Mouly Surya dengan Rama Adi sebagai produser. Selain Nicholas Saputra dan Ayushita, film ini juga dibintangi Karina Salim, Anggun Priambodo dan Lupita Jenifer.
(yoa/fik)
1 / 6
Loading
Loading
ARTIKEL TERKAIT
detikNetwork
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
BACA JUGA
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER