Amanda Nguyen Astronot Vietnam Depresi Usai Misi Luar Angkasa Bareng Katy Perry

Jakarta, Insertlive -

Perjalanan ke antariksa kerap dianggap sebagai puncak pencapaian manusia. Namun, bagi Amanda Nguyen, momen bersejarah itu justru berubah menjadi pengalaman emosional paling berat dalam hidupnya.

Astronot perempuan pertama asal Vietnam tersebut mengungkap bahwa dirinya mengalami depresi berat setelah mengikuti penerbangan luar angkasa khusus perempuan milik Blue Origin pada April 2025.

Misi berdurasi 11 menit itu mempertemukannya dengan sejumlah tokoh ternama, mulai dari Katy Perry, Gayle King, Lauren Sánchez, Aisha Bowe, hingga Kerianne Flynn.

Pesawat yang mereka tumpangi melesat hingga ketinggian 66,5 mil dan melintasi Garis Kármán, batas yang secara internasional diakui sebagai pintu masuk ke luar angkasa.

Secara teknis, misi tersebut sukses dan tercatat sebagai penerbangan bersejarah. Namun, realitas yang dihadapi Amanda setelah kembali ke Bumi jauh dari kata indah.

Alih-alih disambut apresiasi, penerbangan tersebut justru memicu gelombang kontroversi.

Publik menyoroti mahalnya harga tiket, dampak lingkungan, hingga ekspresi para awak saat mendarat yang dinilai terlalu dramatis.

Di media sosial, kritik itu berkembang menjadi serangan personal yang masif.

Bahkan, muncul tudingan tak berdasar yang menyebut misi tersebut palsu dan direkayasa dengan CGI.

Ada pula klaim bahwa para kru hanya mengambang di kolam air, bukan benar-benar berada di luar angkasa.

Bagi Amanda, derasnya komentar negatif itu menjadi tekanan mental yang luar biasa.

"Semua yang telah saya perjuangkan sebagai ilmuwan, penelitian kesehatan perempuan, eksperimen luar angkasa, hingga latihan bertahun-tahun untuk meninggalkan atmosfer Bumi, seolah terkubur di bawah longsoran misogini," tulis Amanda Nguyen dalam pernyataan panjang di Instagram.

Baca Juga : Banyak yang Tak Percaya, Ini Penyebab Misi Luar Angkasa Katy Perry ke Disebut Bohong

Perempuan berusia 34 tahun itu mengaku tidak pernah membayangkan sorotan publik sebesar ini.

Menurutnya, ketika liputan media begitu masif, satu narasi negatif saja bisa terasa menghancurkan secara psikologis.

"Ini seperti serangan yang tidak pernah dirancang untuk ditanggung oleh otak manusia," ungkapnya.

Amanda bahkan sempat menyampaikan kepada Gayle King bahwa depresi yang ia alami kemungkinan akan berlangsung lama.

Selama satu pekan setelah penerbangan, ia tidak mampu meninggalkan Texas dan kesulitan untuk sekadar bangun dari tempat tidur.

Sebulan kemudian, berbicara tanpa menahan air mata pun masih terasa mustahil.

"Secara terbuka, saya merasa harus tetap tegar, terutama demi para sponsor kursi saya yang telah mewujudkan riset dan mimpi ini," ujarnya.

Meski demikian, Amanda menegaskan bahwa misi tersebut tetap memiliki makna besar dalam hidupnya.

Perjalanan ke luar angkasa justru membuka dialog dengan para pemimpin dunia dan memperkuat advokasinya terhadap hak para penyintas kekerasan seksual.

Ia juga membawa biji teratai ke luar angkasa sebagai simbol 30 tahun rekonsiliasi Amerika Serikat dan Vietnam, yang ia maknai sebagai pesan perdamaian lintas bangsa.

"Tujuan saya menggunakan sains sebagai alat diplomasi tercapai," katanya.

Bagi Amanda, pencapaian tersebut juga sarat makna personal. Ia berasal dari keluarga pengungsi Vietnam yang menetap di Amerika Serikat. Momen itu menjadi simbol perjalanan panjang lintas generasi.

"Tahun ini, saat keluarga saya yang dulu adalah pengungsi perahu menatap langit, alih-alih bom, mereka melihat perempuan Vietnam pertama di luar angkasa. Kami datang dengan perahu, dan kini kami terbang dengan pesawat luar angkasa," tuturnya.

Delapan bulan setelah penerbangan bersejarah itu, Amanda mengakui depresinya belum sepenuhnya hilang.

Namun, perlahan ia mulai bangkit berkat dukungan keluarga, sahabat terdekat, serta masyarakat Vietnam yang terus menyuarakan empati dan kebanggaan.

Perjalanan Amanda Nguyen membuktikan bahwa mencapai luar angkasa tidak selalu berarti terbebas dari luka di Bumi.

Di balik pencapaian besar, ada harga emosional yang jarang terlihat, terutama bagi perempuan yang berani menembus batas sejarah.

(ikh/and)

Tonton juga video berikut: